Potensi pariwisata Kampung
Malaumkarta, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, cukup menjanjikan. Letak
geografis Kampung Malaumkarta yang cukup strategis menjanjikan sektor pariwisata,
misalnya pertukaran burung Camar dan Kelelawar di pulau Um sebagai simbol penjaga
kehidupan terang dan gelap. Selain itu ada Goa Kalabus yang dekat dengan
perkampungan juga menyimpan harta bernilai ekonomi (sarang walet) milik marga
Mobalen sebagai Pemilik Tanah Adat. Air terjun
Klagowon yang cocok untuk permandian, dan enam persebaran terumbu karang yang cocok untuk snorkeling dan diving. Ada juga tempat tontonan ikan duyung (dugong), Tugu Injil kristen Protestan (gospel memorial) di Swatolo (nama Malaumkarta jaman dulu) sebagai icon religi. Di dalam laut terdapat rangka pesawat tempur jepang (war world II aircraft). Di kampung Malaumkarta pengunjung juga dapat melihat kehidupan tradisional suku Moi (tarian, lagu, anyaman) dll.
Klagowon yang cocok untuk permandian, dan enam persebaran terumbu karang yang cocok untuk snorkeling dan diving. Ada juga tempat tontonan ikan duyung (dugong), Tugu Injil kristen Protestan (gospel memorial) di Swatolo (nama Malaumkarta jaman dulu) sebagai icon religi. Di dalam laut terdapat rangka pesawat tempur jepang (war world II aircraft). Di kampung Malaumkarta pengunjung juga dapat melihat kehidupan tradisional suku Moi (tarian, lagu, anyaman) dll.
Potensi Perikanan di Kampung
Malaumkarta cukup menjanjikan dengan adanya inisiatif masyarakat Kampung
Malaumkarta mencanangkan konservasi tradisional, dalam bahasa Moi dise but
“Yegek” atau biasa dikenal oleh masyarakat pesisir Indonesia timur dengan sasi.
Dengan sistem tradisional inilah masyarakat mampu menjaga potensi alamnya
sendiri misalnya melakukan perlindungan terhadap : udang Lobster, Teripang,
Penyu, Ikan Duyung (dugong), Lola, Ikan Mami.
Mereka juga melakukan pengawasan terhadap pola tangkap yang merusak
ekosistem laut, seperti melarang untuk mengunakan pukat/jaring, Potasium, Bom
dan bahan kimia lain yang merusak.
Masyarakat kampung Malaumkarta memperbolehkan penangkapan
ikan untuk konsumsi rumah tangga dan dijual dengan cara yang sederhana dan ramah lingkungan,
misalanya menggunakan nelon pancing, menyelam dengan cara tradisional dan juga
melobe (menggunakan petromaks pada malam hari). (Fallentinus Mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar